Kamis, 31 Mei 2018
dampak perekonomian terhadap kemiskinan dan pengangguran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat
kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan
ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal,
masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika
pertumbuhan ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap
pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400
ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesiahanya 3-4 persen, tentunya
hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai
rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari
kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah
pengangguran.di.Indonesia.bertambah.
Sampai Agustus 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran
terbuka di Indonesia mencapai 7,14% atau 8,32 juta orang dari jumlah angkatan
kerja yang berjumlah 116,53 juta orang. Demikian disampaikan oleh Kepala BPS
Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya Jalan DR. Soetomo,Jakarta, Rabu
(1/12/2010). "Dibandingkan Agustus 2009, jumlah pengangguran
di Indonesia semakin berkurang. Pada Agustus 2010 7,14%, sementara di
Agustus 2009 7,87%," ujar Rusman. Secara jumlah, total pengangguran di
Indonesia pada Agustus 2010 juga menurun, dari 8,96 juta orang di Agustus 2009
menjadi 8,32 juta orang di Agustus 2010. "Penurunannya karena pertumbuhan
ekonomi, kalau bagus akan banyak lapangan kerja yang tumbuh. Semua lapangan
kerja naik, kecuali pertanian turun 117 ribu orang (0,28%)," ujar Rusman.
Selain itu lapangan kerja di sektor transportasi, pergudangan, dan
telekomunikasi juga menurun 500 ribu orang atau 8,16%. Jumlah penduduk yang
bekerja pada Agustus 2010 mengalami kenaikan terutama di sektor industri
sebesar 772 ribu orang (5,91%) dan sektor konstruksi sebesar 748 ribu orang
(15,44%). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah sektor
pertanian sebesar 1,3 juta orang (3,11%) dan sektor transportasi sekitar 198
ribu orang (3,41%). Sektor pertanian, perdagangan, jasa kemasyarakatan dan
sektor industri secara berurutan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga
kerja pada bulan Agustus 2010.Selain masalah di atas, masalah kependudukan yang
berhubugan erat dengan pengangguran adalah kemiskinan, Sejak tahun 2002, sebuah
tim yang terdiri dari para analis Indonesia dan manca negara, dibawah naungan
Program Analisa Kemiskinan di Indonesia (INDOPOV) di kantor Bank Dunia Jakarta,
telah mempelajari karakteristik kemiskinan di Indonesia. Mereka telah berusaha
untuk mengidentifikasikan apa yang bermanfaat dan tidak bermanfaat dalam upaya
pengentasan kemiskinan, dan untuk memperjelas pilihan-pilihan apa saja yang
tersedia untuk Pemerintah dan lembaga- lembaga non-pemerintah dalam upaya
mereka untuk memperbaiki standar dan kualitas kehidupan masyarakat miskin
Makalah mencoba untuk menganalisa sifat multi-dimensi dari pengangguran dan
kemiskinan di Indonesia pada saat ini melalui pandangan baru yang didasarkan
pada perubahan-perubahan penting yang terjadi di negeri ini selama satu dekade
terakhir. Sebelum ini, Bank Dunia telah menyusun Kajian-Kajian Kemiskinan,
yaitu pada tahun 1993 dan 2001, namun kajian-kajian tersebut tidak membahas
masalah kemiskinan secara mendalam. Kajian ini memaparkan kekayaaan pengetahuan
yang dimiliki oleh Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia dan penulis berharap
bahwa kajian ini akan menjadi sumbangan penting untuk menghangatkan diskusi
kebijakan yang ada dan, pada akhirnya akan membawa perubahan dalam penyusunan
kebijakan dan pelaksanaan upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
di Indonesia.
1.2 Rumusan
Masalah
Bagaimana
dampak perekonomiam di indonesia pada saat ini terhadap kemiskinan dan
pengangguran?
1.3 Tujuan
Mengetahui
dampak perekonomiam di indonesia pada saat ini terhadap kemiskinan dan
pengangguran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Defenisi Pengangguran
Definisi pengangguran secara teknis adalah
semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang
tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian
mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja
tersebut. Selain definisi di atas masih banyak istilah arti definisi
pengangguran diantaranya:
Menurut Sadono Sukirno Pengangguran
adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Menurut Payman J.
Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja
yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Definisi pengangguran berdasarkan
istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja Pengangguran adalah orang yang
tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan uang meskipun dapat dan
mampu melakukan kerja. Definisi pengangguran menurut Menakertrans Pengangguran
adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu
usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan.
2.2
Jenis-Jenis Pengangguran
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau
tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
·
Pengangguran
Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena suatu alasan tertentu.
·
Setengah
Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama
seminggu.
·
Pengangguran
Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak
mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Macam-macam pengangguran berdasarkan
penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :
·
Pengangguran
konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
·
Pengangguran
struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran
struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti : akibat
permintaan berkurang, akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi, akibat
kebijakan pemerintah.
·
Pengangguran
friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang muncul akibat
adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini
sering disebut pengangguran sukarela.
·
Pengangguran
musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya
pergantian musim tanam ke musim panen.
·
Pengangguran
teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian
tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin
·
Pengangguran
siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh
kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).
2.3
Sebab-Sebab Terjadinya Pengganguran
Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:
1. Besarnya Angkatan Kerja Tidak
Seimbang dengan Kesempatan Kerja. Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah
angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya
sangat jarang terjadi.
2. Struktur Lapangan Kerja Tidak
Seimbang
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga
terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Meningkatnya peranan
dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja
Indonesia.
4. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga
Kerja antar daerah tidak seimbang.
2.4.
Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara
Tujuan akhir
pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran
masyarakat ,mengurangi kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi agar lebih stabil serta
keadaan naik terus.Jika tingkat pengangguran di sutau negara
relatif tinggi ,hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan
ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengangguran
berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian ,seperti
yang dijelaskan di bawah ini :
1.
Pengangguran bisa menyebabkan
masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya.
2.
Pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional yang berasal dari sekror pajak berkurang.
3.
Pengangguran tidak menggalakkan
pertumbuhan ekonomi. Pengangguran akan menyebabkan angkah kemiskinan pada suatu
negara menjadi bertambah.
2.5
Dampak pengangguran terhadap Individu yang Meng-alaminya dan Masyarakat.
Berikut
ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya
dan terhadap masyarakat pada umumnya:
1. Pengangguran dapat menghilangkan
mata pencaharian
2. Pengangguran dapat menghilangkan
ketrampilan
3. Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilan social politik.
2.6
Kebijakan – Kebijakan Pengangguran
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang
disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu:
a.
Cara
Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis
ini, cara yang digunakan adalah :
1. Peningkatan mobilitas modal dan
tenaga kerja.
2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja
dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang
kekurangan.
3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja
untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
4. Segera mendirikan industri padat
karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
b.
Cara
Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk
mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara
sebagai berikut:
1. Perluasan kesempatan kerja dengan
cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya
2. Deregulasi dan Debirokratisasi di
berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru
3. Menggalakkan pengembangan sector
Informal, seperti home indiustri
4. Menggalakkan program transmigrasi
untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector formal lainnya.
5. Pembukaan proyek-proyek umum oleh
peme-rintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan
lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk
merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
c.
Cara
Mengatasi Pengangguran Musiman.
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :
1. Pemberian informasi yang cepat jika
ada lowongan kerja di sector lain, dan
2. Melakukan pelatihan di bidang
keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
d.
Cara
mengatasi Pengangguran Siklus
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :
1. Mengarahkan permintaan masyarakat
terhadap barang dan jasa, dan
2. Meningkatkan daya beli Masyarakat.
2.7
Defenisi Kemiskinan
Menurut wikipedia
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk
dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal
ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti
tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi
masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara
subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah
mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk
kepada negara-negara yang "miskin".
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara
kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan
rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis
kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negara
berkembang (LDCs), tidak terkecuali di Indonesia.
2.8
Jenis-Jenis Kemiskinan Dan Definisinya
Besarnya
kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan.
Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif,
sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan
disebut kemiskinan absolute.
Kemiskinan
relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi
pendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat
rata-rata dari distribusi yang dimaksud.
Kemiskinan
absolut adalah derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-kebutuhan minimum
untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.
2.8
Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Tidak sulit mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari
faktor-faktor tersebut sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab
sebenarnya serta mana yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap
perubahan kemiskinan, yaitu:
1. Tingkat dan laju pertumbuhan output
2. Tingkat upah neto
3. Distribusi pendapatan
4. Kesempatan kerja
5. Tingkat inflas
6. Pajak dan subsidi
7. Investasi
8. Alokasi serta kualitas SDA
9. Ketersediaan fasilitas umum
10. Penggunaan teknologi
11. Tingkat dan jenis pendidikan
12. Kondisi fisik dan alam
13. Politik
14. Bencana alam
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pengangguran di Indonesia
kondisinya saat ini sangat memprihatankan, banyak sekali terdapat pengangguran
di mana-mana. Penyebab pengangguran di ndonesia ialah terdapat pada masalah
sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan lapangan
pekerjaan. Indonesia menempati urutan ke 133 dalam hal tingkat
pengangguran di dunia, semakin rendah peringkatnya maka semakin banyak pulah
jumlah pengangguran yang terdapat di Negara tersebut. Untuk mengatasi masalah
pengangguran ini pemerintah telah membuat suatu program untuk menampung para
pengangguran. Selain mengharapkan bantuan dari pemerintah sebaiknya kita secara
pribadi juga harus berusaha memperbaiki kualitas sumber daya kita agar tidak
menjadi seornag pengangguran dan menjadi beban pemerintah.
Dengan besarnya tingkat
pengangguran tersebut maka semakin besar pula tigkat kemiskinan
diIndonesia. Indonesia yang sekarang tentu saja sangat berbeda
dari Indonesia satu dekade yang lalu. Maka bukan hal yang mengejutkan
apabila strategi-strategi pengentasan kemiskinan telah berubah seiring dengan
perubahan yang telah dialami oleh Indonesia oleh karena itu dibuatlah makalah
yang berjudul “Pengentasan Kemiskinan” dan penulis sangat berharap bahwa kajian
kemiskinan ini dapat menjadi sumbangan berarti dalam menghadapi berbagai
tantangan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://bangaisabe.blogspot.com/2008/11/pengangguran-di-indonesia-semakin.html
http://elektrojoss.wordpress.com/2007/06/12/tiga-faktor-mendasar-penyebab-masih-tingginya-pengangguran-di-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html
http://www.scribd.com/doc/15891512/Makalah-Masalah-Kemiskinan-Ekonomi
Langganan:
Postingan (Atom)